Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
- Asal muasal budaya organisasi
· Kebiasaan,
tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di
sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah
dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya
di masa laluHal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah
organisasi: para pendirinya.
· Secara
tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya
awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala
karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya
mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi
mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya
terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan
mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan
merekaKedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara
pikir dan berperilakunya kepada karyawanTerakhir, perilaku pendiri
sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk
mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan,
nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai
kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama
keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi
melekat dalam budaya organisasi.
- Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya.
- Dalam
buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael
Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan
adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk
bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu
hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi
orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang
tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang. Pengertian di atas
menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari
seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini
dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang
meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari.
Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku
seseorang.
- Berikut ini adalah beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :
a) Menurut wood,Wallace,zeffane,hund (2001:391)budaya
organisasi adalah system yang di percayai dan nilai yang di kembangkan
oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi
itu sendiri.
b) Menurut tossi,rizzo,carrol seperti yang di kutip oleh munandar (2001:263) budaya organisasi adalah : cara-cara berfikir,berperasaan,bereaksi,berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi.
c) Menurut robbins (1996:289) budaya organisasi adalah : suatu persepsi bersama yang di anut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d) Menurut schein (1992:12) budaya
organisasi adalah pola dasar yang di terimaoleh organisasi untuk
bertindak dan memecahkan masalah membentuk karyawan yang mampu
beradabtasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota
organisasi.
e) Menurut cushway dan lodge budaya
organisasi merupakan system nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara
pekerjaan di lakukan dengan cara para karyawan berprilaku.
f) Kotter and Heskett, (1997:5) mengungkapkan
bahwa Budaya Organisasi muncul dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan
yang kurang terlihat berupa nilai-nilai yang dianut oleh anggota
kelompok yang cenderung bertahan meskipun anggotanya sudah ganti .
2. Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
Fungsi Budaya Organisasi
- Fungsi
budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau
budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha
(1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan penggerak
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai pengganti formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
- Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas2. Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
- Dan menurut pendapat Siagian (1992:153) mencatat lima fungsi penting budaya organisasi, yaitu:
1. Sebagai
penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik,
menentukan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.
- Menurut pendapat Beach (Horrison, 1972) mencatat tujuh fungsi penting budaya organisasi, yaitu :
1. Menentukan hal penting yang mendasari organisasi ,standar keberhasilan dan kegagalan harus bias diukur.
2. Menjelaskan bagaiman sumber-sumber organiosasi digunakan dan untuk kepentingan apa.
3. Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
4. Membuat
beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan
membuat yang lain tidak abash yaitu menentukan dimana kekuasaan terletek
dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya.
1.Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya.
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi
budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau
budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha
(1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Sebagai pengikat suatu masyarakat
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Sebagai sumber
<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Sebagai kekuatan penggerak
<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
<!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Sebagai pola perilaku
<!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Sebagai warisan
<!--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Sebagai pengganti formalisasi
<!--[if !supportLists]-->9. <!--[endif]-->Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
<!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Budaya mempermudah timbulnya komitmen
<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
2.Tipopologi Budaya Organisasi
Pengertian
Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas
tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi
budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi
yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat
diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe
organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan
jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
A. Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B.
Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota
diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan
standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota
organisasi
C.
Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota
organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena
menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
3.Kreatifitas individu dan team Proses inovasi
Kreativitas
dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan
sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi
praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan
variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam
praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi,
taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultansi atau agency, sering
terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agency
bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena
mandek di tingkat eksekusi. Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan
oleh seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang,
mulai dari atasan hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan
antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu
sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten
tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil
pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat
memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga
sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi
akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi
karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program
pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha
untuk mendemokratisasikan inovasi.
Kreatifitas Individu dan Tim Proses Inovasi
Kreatifitas
dan inovasi merupakan dua hal yang berbeda tetapi cenderung memiliki
kesamaan. Kreatifitas adalah sebuah pemikiran untuk menciptakan sesuatu
yang baru sedangkan inovasi adalah melakukan hal yang baru. Kreatifitas
individu dan tim memiliki hubungan yang cukup besar terhadap
perkembangan organisasi, karena untuk melakukan inovasi sebuah
organisasi membutuhkan ide-ide kreatif dari para anggotanya dan
diperlukan juga kerjasama dari semua anggota yang ada. Sebuah inovasipun
dapat diciptakan dari terjadinya proses bertukar pikiran antar anggota
organisasi.
Timbal
balik yang diberikan oleh organisasi juga harus dipertimbangkan
keberadannya, karena organisasi yang menghargai dan memberikan reward
pada anggotanya yang telah memberikan kontribusi berupa kreatifitas dan
inovasi terbaik, otomatis akan menstimulasi anggota lain untuk menjadi
lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan menghidupkan astmosfer
kompetisi yang sehat dan memiliki tujuan untuk membuat organisasi
tersebut lebih maju dan berkembang.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar
thank's gan atas semua komennya????