Kebakaran hutan, lahan, dan semak mulai terjadi di berbagai wilayah di lima kabupaten di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama sepekan terakhir.
Di Kota Kupang kebakaran melanda semak di beberapa keluarahan, antara lain Penfui dan Fatululi. Berdasarkan pantauan pada Rabu (20/6), kobaran api terlihat menghanguskan semak dan tanaman. Kejadian itu membuat khawatir warga yang tinggal dekat lokasi kebakaran.
Lokasi kebakaran di Kelurahan Penfui misalnya dekat sebuah pos polisi. Lokasi itu tadinya hijau, tetapi kini tampak hitam. Tanaman seperti kelapa, mahoni, dan berbagai tanaman perdu yang ditanam pemerintah daerah ludes. Kebakaran juga menghanguskan rerumputan di pinggir Jalan Piet Tallo. Lokasi itu terletak tidak jauh dari Bandara El Tari Kupang.
Sejumlah warga mengatakan kebakaran sengaja dilakukan oleh warga dengan menggunakan korek api atau puntung rokok. "Ada warga yang membuang puntung rokok ke semak, sehingga terbakar. Apalagi banyak rumput telah mengering, sehingga rentan terhadap kebakaran," kata Agustinus Amheka, warga Kelurahan Fatululi. Lokasi kebakaran lainnya terjadi di Kelurahan Liliba dan Penfui.
Kebakaran lahan juga terlihat di pinggir Jalan Raya Timor Raya yang menghubungkan Kupang dengan sejumlah kabupaten di daratan Pulau Timor. Mulai dari Kabupaten Kupang hingga Belu, kebakaran lahan sudah menjadi pemandangan biasa setiap musim kemarau. Warga biasanya membakar lahan untuk membuka areal pertanian atau mengambil kayu bakar.
Umumnya petani di Timor masih menganut pertanian tebas bakar. Adapun kayu yang diambil biasanya dijual di pinggir jalan seharga Rp10.000 sampai Rp20.000 per ikat. Kayu juga dibawa ke Kota Kupang untuk dijual di pasar tradisional. Namun asap yang ditimbulkan akibat kebakaran lahan menganggu kesehatan dan pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi kebakaran. (PO/OL-01)
WWW.media indonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
thank's gan atas semua komennya????