Kegiatan Usaha Perbankan Indonesia Januari 2012
Statistik Perbankan Indonesia (SPI) merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia. SPI diterbitkan secara berkala (bulanan) oleh Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan, Bank Indonesia, untuk memberikan gambaran perkembangan perbankan di Indonesia. Mulai penerbitan Edisi Januari 2011, SPI disempurnakan dengan penambahan data baru yaitu Kredit UMKM Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.
Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Pesatnyaperkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan. Kegiatannya antara penyaluran dana, sumber dana, jumlah aset, gedung dan lain – lain
Berikut analisa kegiatan usaha perbankan indonesia Januari 2012 :
1. Penyaluran Dana
Dimulai dari awal januari 2012 ini, sektor penyaluran dana di bank umum menurun dengan kuantitas uang yang turun dari 3.412.463 M menjadi 3.363.904 M. Akibatnya bank umum kehilangan laba sekitar 100.000 M. Hal ini perlu diantipasikan oleh Bank Umum agar tidak menjadi hal tidak menerus terjadi. Sebab Penyaluran Dana Bank adalah hal yang paling prioritas dalam alur berjalan uang dari Bank ke Masyarakat maupun ke Perusahaan. Sebaliknya di Bank Perkreditan Rakyat, adanya kenaikan dana tetapi hanya tipis dari 53.534 M menjadi 53.843 M. Kenaikan dana yang tipis ini pun juga harus ditingkatkan kembali.
BU – Turun dari 3.412.463 M menjadi 3.363.904 M
BPR – Naik dari 53.534 M menjadi 53.843 M
2. Sumber Dana
Lagi – Lagi hal yang sama dengan situasi dalam penyaluran dana yaitu adanya penurunan sumber dana di sektor Bank umum dan sebaliknya adanya kenaikan sumber dana yang juga tipis di sektor Bank Perkreditan Rakyat yaitu :
BU - Turun dari 3.093.848 M menjadi 3.019.115 M
BPR- Naik dari 45.462 M menjadi 45.817 M
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat.
3. Jumlah Aset
Jumlah aset ibaratnya adalah harta paling utama di tangan Bank. Sebab jumlah aset memiliki nominal paling besar di dalam kegiatan usaha bank. Jenis – jenis aset ada banyak yaitu salah satunya di dalam aktiva non-produktif yang aset bank yang tidak menghasilkan pendapatan, misalnya uang tunai yang dikuasai bank, giro wajib pada bank sentral, giro pada bank lain, cek yang masih dalam proses penagihan, dan aktiva tetap (non-earning assets).
Sama hal kembali bahwa adanya penurunan jumlah aset di bank umum dan juga kenaikan di BPR. Berikut datanya :
BU – Turun dari 3.652.832 M menjadi 3.598.715 M
BPR – Naik dari 55.799 M menjadi 56.172 M
4. Jumlah Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi kenaikan bank juga adalah hal yang diperlukan juga sehingga masyarakat bisa melakukan keperluannya dengan mudah. Tetapi dibandingkan dengan desember lalu dengan januari 2012 jumlah BU di Indonesia tidak ada bedanya alias tetap. Ironisnya, di sektor Bank Perkreditan Rakyat, jumlah banknya justru berkurang.
Berikut datanya :
BU – Tetap – 120
BPR – Turun dari 1669 – 1663
5. Jumlah Kantor
Yang terakhir yaitu dilihat dalam jumlah kantornya. Kantor bank ini juga termasuk hal penting. Kantor bank adalah tempat dimana data-data bank di susun dalam bentuk software maupun tertulis tangan. Juga untuk penempatan lapangan kerja untuk orang yang ingin mendapatkan pekerjaan. Data jumlah kantor di Januari 2012 cukup bagus, adanya kenaikan di dalam 2 sektor bank yaitu :
BU – Naik dari 14797 – 14.820
BPR – Naik dari 4.172 – 4.194
Kesimpulan :
Kegiatan Usaha Perbankan Indonesia di Januari 2012 bisa dibilang kurang memuaskan. Terutama di Sektor BU ( Bank Umum ). BU memiliki banyak penurunan yaitu di dalam penyaluran dana, sumber dana dan jumlah asset. Seharusnya BU harus menjaga kondisi keuangannya dengan lebih baik lagi. Perlu diberikan inovasi – inovasi baik yang diterapkan di BU. Sebaliknya, dalam BPR ( Bank Perkreditan Rakyat ) perlu adanya peningkatkan yang lebih besar lagi terutama di jumlah bank.
Sumber : Tabel Kegiatan Usaha Perbankan Indonesia Januari 2012
0 komentar:
Posting Komentar
thank's gan atas semua komennya????