Menurut stasiun televisi The History Channel, Trotsky sempat berada di Alma-Ata selama setahun sebelum dibuang selama-lamanya dari Soviet oleh Stalin. Padahal, bahu membahu bersama Vladimir Lenin dan Stalin serta rekan-rekan mereka, Trotsky turut berjasa menggulingkan kekuasaan Kaisar Rusia (Tsar) dan membentuk Uni Soviet, yang berhaluan komunis.
Kelahiran campuran Yahudi-Rusia, Trotsky kali pertama ditahan oleh pemerintahan tsar Rusia pada 1898 karena ikut dalam kegiatan kaum revolusioner. Dua tahun kemudian, dia diasingkan ke Siberia namun berhasil kabur ke London.
Di ibukota Inggris itu, Trotsky bekerja sama dengan Lenin untuk membentuk gerakan anti tsar Rusia. Trotsky kemudian berpindah-pindah ke sejumlah negara, seperti Prancis, Swiss, dan AS, sebelum kembali ke Rusia untuk ikut gerakan Revolusi 1917.
Di masa-masa awal terbentuknya Soviet, Trotsky masuk dalam lingkar kekuasaan dan membantu Lenin yang menjadi pemimpin pertama negara komunis itu. Namun, setelah Lenin wafat pada 1924, Trotsky kalah pengaruh dengan kubu Stalin, yang naik ke tampuk kekuasaan.
Trotsky tak segan mengritik rezim Stalin yang bersikap sewenang-wenang di tubuh Partai Komunis dan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi secara sepihak. Stalin tentu saja tidak terima dengan sikap kritis Trotsky.
Maka kubu Stalin secara brutal menyingkirkan Trotsky dari kekuasaan. Pada 1926, dia disingkirkan dari Politbiro Partai Komunis sebelum akhirnya keanggotaan Trotsky di partai itu dilucuti setahun kemudian. Pada 1928, Trotsky diasingkan dari Moskow dan setahun kemudian terusir dari Soviet.
Selama pengasingan, Trotsky tetap mengritik rezim Stalin di Soviet yang sudah meninggalkan prinsip-prinsip aliran Marxisme. Sikap itu membuat Trotsky, secara in absentia, dinyatakan bersalah atas kasus penghianatan.
Pada 1940, Trotsky dibunuh di Meksiko oleh seorang pengikut Komunis Spanyol. Diduga, pembunuhan itu berdasarkan perintah dari Stalin.
0 komentar:
Posting Komentar
thank's gan atas semua komennya????